Membuat Partisi

Membuat Partisi

Agar bisa diisi dengan sistem operasi maupun dengan data-data lainnya, maka suatu harddisk haruslah dibuatkan partisinya terlebih dahulu. Bagi yang terbiasa menggunakan MS-DOS dan MS-Windows, partisi ini ditandai dengan huruf drive, seperti drive C, drive D, dsb.

Anda dapat membaca thread ini untuk mengetahui dasar-dasar peng-kode-an HDD dan partisi di Linux.

Di Linux, nama partisi melekat pada path direktori, karena itu Kita bebas menamai direktori kita. Artinya, bisa saja kita membuatkan partisi terpisah pada folder-folder system Linux. Contoh, Kita dapat membuat partisi terpisah untuk /home, /temp, /etc, dsb. Salah satu manfaat membuat partisi adalah, Kita dapat menginstall beberapa sistem operasi. Keuntungan lainnya, file-file dokumen Kita dapat disimpan dalam partisi terpisah, jadi ketika sistem operasi bermasalah dan perlu diinstall ulang, maka dokumen kita tetap aman.

Partisi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu Primary, Extended dan Logical Partition. Dalam 1 harddisk hanya dapat menampung 4 partisi primary. Jika ingin lebih dari 4 partisi, maka kita perlu menggunakan extended partisi. Dimana dari extended partisi ini Kita bisa memuat logical partisi dengan jumlah yang lebih banyak. Jadi sebenarnya extended ini merupakan wadah dari partisi logical.

Untuk melakukan partisi di Linux, perintahnya sama dengan pembuatan partisi di MS-DOS, yaitu menggunakan fdisk.
  • Melihat partisi apa saja yang telah ada, gunakan perintah:
    Quote:
    # fdisk -l

    Disk /dev/hda: 40.0 GB, 40020664320 bytes
    255 heads, 63 sectors/track, 4865 cylinders
    Units = cylinders of 16065 * 512 = 8225280 bytes

    Device Boot Start End Blocks Id System
    /dev/hda1 * 1 1275 10241406 83 Linux
    /dev/hda2 1276 1402 1020127+ 82 Linux swap / Solaris
    /dev/hda3 1403 2677 10241437+ 83 Linux
    /dev/hda4 2678 4865 17575110 5 Extended
    /dev/hda5 2678 3569 7164958+ 83 Linux
  • Memulai Fdisk, dapat dilakukan dengan perintah fdisk hdd. Contoh:
    Quote:
    # fdisk /dev/hda

    The number of cylinders for this disk is set to 4865.
    There is nothing wrong with that, but this is larger than 1024,
    and could in certain setups cause problems with:
    1) software that runs at boot time (e.g., old versions of LILO)
    2) booting and partitioning software from other OSs
    (e.g., DOS FDISK, OS/2 FDISK)
    Command (m for help):
    Beberapa perintah yang sering digunakan adalah
    Quote:
    p = Melihat daftar partisi print the partition table
    l = Melihat daftar tipe-tipe partisi yang didukung oleh Linux
    n = Membuat partisi baru
    d = Menghapus partisi
    q = Keluar tanpa menyimpan (membatalkan)
    w = Menuliskan partisi yang baru dan keluar (menyimpan).
  • Berikut langkah-langkah membuat partisi baru
    Quote:
    Command (m for help): n
    Command action
    l logical (5 or over)
    p primary partition (1-4)
    l
    First cylinder (3570-4865, default 3570):
    Using default value 3570
    Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (3570-4865, default 4865): +500M
  • Mengganti tipe partisi
    Quote:
    Command (m for help): t
    Partition number (1-6): 6
    Hex code (type L to list codes): isi dengan tipe partisi yang diinginkan, tekan l untuk melihat daftarnya
  • Menyimpan partisi yang telah dibuat:
    Quote:
    Command (m for help): w
  • Partisi telah dibuat, tetapi masih belum dapat digunakan karena belum diformat. Untuk itu, restart komputer Anda agar dapat mengenali partisi yang baru. Kemudian ketik perintah ini
    Quote:
    • Untuk format dengan tipe ext3 (tergantung saat membuat partisi tadi)
      # mkfs.ext3 /dev/hda6
    • Untuk format dengan tipe FAT32
      #mkdosfs /dev/hda6
Demikianlah pembuata partisi baru. HATI-HATI dengan pembuatan partisi ini, karena dapat menyebabkan data Anda hilang bila salah mempartisi.

Ingat, partisi yang baru ini tidak di mount secara otomatis oleh Linux, karena itu Anda harus memountingnya dengan fstab agar dapat dimount secara otomatis.

No comments: